Pesona Ruwatan Massal, Masyarakat Dieng
Dieng, Jawa Tengah |
Kearifan lokal masih menjadi daa tari beberapa daerah di
pedalaman Indonesia. Berbagai tradisi masyarakat juga memiliki daya tarik
tersendiri, yang khas dan unik. Keragaman itu saling mengisi ruang menjadi
paduan warna-warni NKRI yang dilekatkan dalam Merah-Putih, Indonesia Raya.
Salah satu tradisi yang kita bahas pada kali ini adalah
Ruwatan masyarakat Dieng. Ruwatan adalah tradisi pemotongan rambut gimbal pada anak-anak
Dieng yang sedari kecil sudah melekat dirambut mereka. Pemotongan in juga
dibarengi dengan permintaan anak yang harus dipenuhi oleh kedua orang tua
mereka, sambil meminta kesejahteraan untuk keluarga.
Indonesia Kaya: 2. Sejak tahun 2002, ruwatan anak erambut gimbal diadakan secara massal Acara ini biasanya diadakan di Kompleks Candi Arjuna |
Ruwatan pada mulaina dilakukan secara mandiri bagi masing-masing keluarga masyarakat Dieng. Namun sejak tahun 2002 tradisi itu dilakukan secara massal. Bila awalnya Ruwatan mandiri dilakukan kapan saja, Ruwatamassa dilakukan ada bulan Juni, Juli dan agustus bertepatan dengan hari liburnya sekolah. Ruwatan pemotongan rambut gimbal yang dilakukan sendiri tidak terlalu ribet. Orangtua hanya perlu mengadakan sebuah acara pengajian, memenuhi permintaan dari sang anak, dan menyediakan beberapa sesaji terutama tumpeng. Sementara, jika dilakukan secara massal, acara ruwatan akan melalui prosesi yang panjang.
Indonesia Kaya: 1. Ruwatan anak berambut gimbal sangat penting bagi masyarakat Dieng Upacara ini merupakan harapan akan kesejahteraan |
Rangkaian dimulai beberapa hari sebelum dilakukan ruwatan.
Para tetua adat akan melakukan ziarah ke tempat-tempat yang dianggap suci dan
mengambil air dari tujuh sumber mata air yang ada di Dataran Tinggi Dieng.
Tempat-tempat yang diziarahi berjumlah 21, termasuk tujuh sumber mata air.
Prosesi ini dapat dilakukan dalam satu hari atau beberapa hari.
Ziarah ini bertujuan meminta izin agar acara yang akan
dilakukan dapat berjalan dengan lancar. Selain itu, sekaligus berdoa agar acara
ruwatan dapat membawa keberkahan bagi si anak, keluarga, maupun seluruh
masyarakat Dataran Tinggi Dieng.
Pada hari pelaksanaan, rangkaian dimulai pada pagi hari.
Anak-anak berambut gimbal yang akan diruwat berkumpul di rumah tetua adat. Di
setiap desa yang ada di Dataran Tinggi Dieng, terdapat seorang tetua adat.
Tetua adat yang memimpin acara ruwatan massal tergantung dari tempat
pelaksanaan ruwatan massal tersebut.
3. Tidak ada waktu khusus untuk ruwatan anak berambut gimbal. Acara ini akan diadakan jika si anak menyatakan keinginannya memotong rambut gimbal |
Selain anak-anak rambut gimbal, di sini juga berkumpul
wanita pengiring yang membawa berbagai makanan persembahan atau biasa disebut
dengan nama domas. Kelompok-kelompok kesenian, serta para tetua adat.
Rombongan ini kemudian akan berkeliling kampung.
Setelah berkeliling kampung, arak-arakan akan menuju
Kompleks Candi Arjuna. Tempat pertama yang didatangi adalah Sedang Sedayu. Di
sumber mata air ini, anak-anak berambut gimbal akan melalui ritual pensucian
atau dikenal dengan nama penjamasan. Setelah itu, ke Dharmasala untuk
merapikan pakaian mereka. Acara lalu dilanjutkan ke salah satu candi yang ada
di Kompleks Candi Arjuna. Di candi ini, dilakukan pemotongan rambut gimbal.
12. Pemotongan rambut gimbal diadakan di Kompleks Candi Arjuna Pemotongan bisa dilakukan oleh orangtua maupun orang yang diingini oleh si anak |
Diadakannya ruwatan massal, selain menjadi tujuan wisata,
juga lebih untuk memudahkan orangtua anak-anak berambut gimbal. Sebelum
dipotong, anak-anak berambut gimbal akan meminta sesuatu yang harus dituruti.
Permintaan ini dapat berwujud benda atau yang lain. Pada suatu ketika, ada
seorang anak berambut gimbal yang ingin rambutnya dipotong oleh seorang
pejabat. Adanya ruwatan massal yang diadakan oleh pihak pemerintah
daerah, dapat meringankan beban orangtua dari permintaan semacam itu.
Selain itu, permintaan yang sering diajukan pun terdengar
‘aneh’. Misalnya, ada seorang anak berambut gimbal yang meminta dua buah ikan
asin. Masyarakat Dieng percaya bahwa permintaan tersebut bukanlah permintaan si
anak, tapi permintaan mahluk lain yang menjaga si anak berambut gimbal.
5. Selain tumpeng, dalam acara ruwatan juga harus ada barang-barang sesuai dengan permintaan anak berambutgimbal |
Rambut gimbal yang telah dipotong kemudian akan dilarung di
sumber air yang ada di Dieng. Tempat yang biasanya dijadikan tempat pelarungan
adalah Telaga Warna, Telaga Balaikambang, atau Sungai Serayu. Setelah melalui
prosesi ini, rambut gimbal pada anak tersebut tidak akan tumbuh kembali.
Sumber : [Agung/IndonesiaKaya]
Komentar
Posting Komentar