Media Sumber Informasi Masa Kini
Soft News
Media Cetak atau Media Daring?
Depok, September 2017— Berita sudah menjadi
salah satu kebutuhan yang harus dipenuhi di tengah zaman milenial ini. Bagaimana tidak? Jika kita tidak mengetahui tren atau informasi terbaru,
rasanya wawasan menjadi sempit dan tertinggal. Media cetak dan media online (daring), sama-sama menyajikan informasi
lewat naskah. Kita bisa mendapatkan informasi lewat dua media ini.
Media cetak dan media daring
mengandalkan indera penglihatan dalam mencerna isi berita. Namun, terdapat
perbedaan kapasitas mata dalam mencerna isi berita sehingga dalam penulisannya
harus beradaptasi dengan kemampuan mata. Mengapa berbeda? Mata dalam
menatap gawai (gadget) cepat lelah dan terbatas waktu tapi berbeda saat mata yang lebih tahan lama menatap media
cetak.
Untuk itu, berikut ini perbedaan
antara media cetak dan media daring yang perlu Anda ketahui dalam memilih media
yang menyajikan informasi.
1.
Jumlah kata
Dalam media online terdiri dari setengah
jumlah kata di media cetak. Menurut buku Jurnalistik
Online yang ditulis oleh Asep Syamsul, naskah berita online idealnya maksimal 400 kata untuk berita dan maksilmal 800
kata untuk karya jurnalistik lainnya— opini, features dan artikel.
2.
Jumlah kalimat setiap alinea
Berita di
media daring memiliki jumlah 2-4 kalimat tiap 1 alinea, sedangkan media cetak
2-5 kalimat dalam 5 baris.
3.
Ringkas (Brevity)
Berita di
media daring tentu lebih ringkas karena harus memiliki jumlah kata dan kalimat
yang lebih sedikit dibanding media cetak. Syarat ini mengingat kemampuan mata
yang tidak dapat berlama-lama menatap gawai. Selain itu setiap alinea harus
terdapat 1 pokok bahasan, di media cetak setiap 1 pokok bahasan harus terdapat
penjelasan lagi di kalimat berikutnya.
4.
Judul yang eye catcher
Judul berita
di media online tidak hanya menarik
tetapi harus mampu memancing pembaca untuk meng-click, walaupun tidak dibaca isi beritanya. Berbeda di media cetak,
judul berita harus menggambarkan keseluruhan isi sehingga pemilihan kata lebih
kaku.
5.
White space
Jika Anda
sadari ketika membaca berita di media daring, terdapat ruang putih kosong tiap
alineanya. Hal ini diterapkan bukan tanpa maksud dan tujuan, namun untuk
mencegah mata pembaca bosan dan lelah saat membaca isi berita. Sebagai contoh,
lihat contoh tampilan layout media daring disini.
“Media online memiliki perbedaan dengan prinsip
layout di media cetak yang menghargai setiap ruang kosong,” ujar Azmy Fawzy,
Dosen Jurnalistik Online di Jurusan Jurnalistik (Penerbitan) Politeknik Negeri
Jakarta. Selain itu, dalam naskah media cetak juga memadatkan tiap alinea agar
mata saat membaca tidak merasa kurang lengka dan terlihat kosong saat membaca
naskah berita.
Setelah
mengetahui beberapa perbedaan antara media cetak dan media daring, manakah yang
Anda sukai dalam membaca berita? “Terlepas dari perbedaannya, antara media
cetak dan media online memiliki
proritas, media cetak mengutamakan kelengkapan dan media online mengutamakan kecepatannya,” jelasnya. Namun yang terutama, intisari berita
setidaknya kita dapat memilikinya dari membaca media cetak dan media online sekalipun. RMS
Komentar
Posting Komentar