Ini Budaya Positif Masyarakat Jepang


Features olah budaya

Apa yang Anda pikirkan ketika bertemu dengan orang Jepang ? selain negaranya yang maju di kawasan Asia, masyarakat Jepang memiliki sifat dan karakterisitik yang berbeda dengan masyarakat Amerika, Eropa, dan negara maju lainya.
Sebagai contoh, menurut Ruth Benedict dalam buku Minzoku Gaku (ethnologi) Jepang (2013), masyarakat Amerika memiliki nilai yang tinggi dalam hal penghindaran dari berbuat dosa. Berbeda dengan masyarakat Jepang, mereka  memandang dosa dengan rasa malu yang tidak lepas dari penilaian orang-orang sekitar apabila berbuat hal yang jahat.

Masyarakat Berbudaya Rasa Malu
 Masyarakat jepang menganggap harga diri itu sangat penting, sehingga mereka memiliki gengsi yang tinggi. Hal itu memacu mereka untuk berbuat baik dan tidak melenceng dari peraturan. Mereka mengganggap orang jahat adalah orang yang tidak tahu membalas budi atas kebaikan orang lain terhadap dirinya, dan tidak mau tunduk aturan.
Oleh karena itu, masyarakat Jepang dalam melakukan apapun berpikir apa dampak terhadap reputasi dirinya. Bahkan dalam kehidupan spiritualnya, mereka memuji dewa-dewa karena membalas budi atas kebaikan yang mereka dapatkan dalam kehidupan mereka.
Perihal membahas budi ini, masyarakat Jepang cenderung menganggap balas budi menjadi suatu kewajiban. Terutama kewajiban balas budi terhadap negara dan kaisar mereka. Lalu membalas budi terhadap orang tua, leluhur, juga tanggung jawab terhadap pekerjaan. 

Masyarakat yang Bertanggung Jawab 


foto : http://static.apple.nextmedia.com
Masyarakat Jepang terkenal dengan masyarakat yang bertanggung jawab. Tentu rasa tanggung jawab ini muncul atas sifat membalas budi dan mementingkan nama baik agar tidak malu. Nilai ini sudah mendarah daging.
Tak heran, banyak pekerja dan karyawan Jepang sangat disiplin dan loyal dalam pekerjaan mereka. “Mereka orangnya pekerja keras, pokoknya selalu mengutamakan untuk memberikan hasil yang terbaik,” ungkap Mayke, Sarjana Sastra dan Budaya Jepang, Universitas Sumatera Utara.
Jika ada dari hasil kerja mereka yang tidak baik, jelek, atau kurang memuaskan, mereka akan sesegera mungkin memperbaiki kesalahan karena bertanggung jawab itu sudah menjadi budaya. “Mereka (orang Jepang) malu kalau tidak bisa memberikan yang baik, tanggung jawab itu sudah membudaya” tuturnya.

Belajar dari Negara Tetangga
Walaupun masyarakat Jepang tidak mengenal dosa, namun mereka memiliki nilai positif setiap individu yang berdampak terhadap sesamanya. Cara pandang yang benar mengakibatkan mereka benar-benar meresapi bukan hanya mengikuti tren kebudayaan di sekelilingnya. Akibatnya, nilai-nilai baik ini menjadi budaya dari leluhur mereka.





Kita dapat belajar dari rasa malu dan bertanggung jawab ini yang akhirnya menimbulkan hal-hal positif lain seperti menghargai waktu agar tidak terlambat hingga akhirnya memperbaiki nilai yang dianggap remeh menjadi penting. Dapatkah kita mencontoh dan membudayakan hal-hal positif lain seperti masyarakat Jepang? RMS.
features ini telah dimuat di media online Depokpos.com

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sukses Ambil Peluang di Industri Hiburan, Segudang Pencapaian E-motion Entertainment

Hal Ini Wajib Kamu Ketahui untuk Tarik Hati Investor bagi Startup Pemula

Catatan Perjalanan Najwa Shihab Menjadi Jurnalis Handal