Gonjang-ganjing Reklamasi
Lanjut atau berhenti? Berhenti atau bongkar? dilema menerpa Jakarta Utara. Nasib nelayan pun ikut menjadi taruhan.
Dalam kasus ini, proyek reklamasi memang sulit diputuskan untuk lanjut atau bongkar. Undang-undang yang mengatur pun sudah ada, lagi-lagi semua itu bergantung di tangan manusia yang memimpin. Raperda seakan-akan menjadi bayangan semu reklamasi selama belum dibahas dengan dewan legislatif. Semua pasti menginginkan Jakarta yang lebih baik, tantangannya menyatukan beribu kepala dengan ratusan ribu pemikiran dari sudut pandang yang beda.
Setujukah Anda akan berhentinya reklamasi Jakarta?
Mari bertukar pikiran
Pembangunan reklamasi pulau G begitu gonjang-ganjing. Mati segan, hidup tak mau. Begitulah peribahasa yang tepat. Bagaimana tidak? Banyak pro dan kontra mengenai pembangunan ini, namun yang terpenting biar kemajuan Ibu Kota menjadi yang utama.
Dalam kasus ini, proyek reklamasi memang sulit diputuskan untuk lanjut atau bongkar. Undang-undang yang mengatur pun sudah ada, lagi-lagi semua itu bergantung di tangan manusia yang memimpin. Raperda seakan-akan menjadi bayangan semu reklamasi selama belum dibahas dengan dewan legislatif. Semua pasti menginginkan Jakarta yang lebih baik, tantangannya menyatukan beribu kepala dengan ratusan ribu pemikiran dari sudut pandang yang beda.
Setujukah Anda akan berhentinya reklamasi Jakarta?
Mari bertukar pikiran
Pembangunan reklamasi pulau G begitu gonjang-ganjing. Mati segan, hidup tak mau. Begitulah peribahasa yang tepat. Bagaimana tidak? Banyak pro dan kontra mengenai pembangunan ini, namun yang terpenting biar kemajuan Ibu Kota menjadi yang utama.
Teluk Jakarta kini sedang dibangun
Pulau A, B, C, D, E, F, G, H, I, J, K, L, M, N, O, P, Q (https://suara.com). Ternyata proyek ini mengalami
pertentangan. Akibat pertentangan berbagai pihak, banyak dari pulau ini
yang harus dikaji ulang pembangunannya. Gubernur Jakarta, Anies Baswedan dan
Wakil Gubernur Jakarta, Sandiaga Uno teguh memberhentikan pembangunan itu
sesuai dengan visi kampanyenya tempo lalu, sekalipun Presiden yang meminta
tetap laksanakan reklamasi.
“Ya
kami semuanya sama dengan apa yang tertulis di rencana kerja kami,” tutur Anies
di Balai Kota, Jakarta, Rabu (25/10) kepada CNN.
Satu
pemikiran dengan Anies, Wagub DKI Jakarta menambahkan tidak ingin terburu-buru
mengambil keputusan soal reklamasi pulau itu. “Kami pegang teguh yang dulu
pernah kota susun, itu saja jawabannya,” ujar Sandi. Namun bila diperhatikan,
Sandi tidak memiliki stigma yang begitu kaku untuk tidak melanjutkan reklamasi
pulau itu.
ilustrasi : Harianterbit.com |
BERJALAN
SETELAH MORATORIUM DICABUT
Berhubungan dengan resminya Anies-Sandi
menjadi gubernur, proyek itu semestinya berhenti mengingat visi pasangan
gubernur itu. Namun hingga kini pembangunan reklamasi pulau tetap berjalan. Anehnya
proyek ini tetap berjalan setelah moratorium dicabut. Pencabutan moratorium ini
termaktub dalam surat pemberitahuan bernomor S-78-001/02/Menko/Maritim/X/2017.
Selain mencabut moratorium, surat pemberitahuan itu juga meminta agar Pemerintah Provinsi DKI, khususnya Gubernur melakukan pengawasan terhadap pulau reklamasi yang akan kembali dibangun setelah moratorium itu resmi dicabut. (https://www.cnnindonesia.com/nasional/20171025135207-20-250961/anies-tegaskan-tak-ada-deal-saat-bertemu-pengembang-reklamasi/)
Selain mencabut moratorium, surat pemberitahuan itu juga meminta agar Pemerintah Provinsi DKI, khususnya Gubernur melakukan pengawasan terhadap pulau reklamasi yang akan kembali dibangun setelah moratorium itu resmi dicabut. (https://www.cnnindonesia.com/nasional/20171025135207-20-250961/anies-tegaskan-tak-ada-deal-saat-bertemu-pengembang-reklamasi/)
Bila kita pikirkan seksama,
pembangunan reklamasi teluk Jakarta itu akan berdampak buruk
bagi lingkungan. Mengapa? Karena
pembangunan itu sudah telanjur dilakukan dan hasilnya adalah Pulau C, D, dan G. Bagaimana dengan bongkar C, D, G? Otomatis sudah ada output dari
bangunan yang yang mengotori ekosistem pantai dan laut sekitar. Selain itu,
para nelayan juga tetap akan sulit melakukan pekerjaannya terganggu lingkungan
yang rusak.
“Dibongkar itu tidak mudah karena butuh biaya dan
menyebabkan kerusakan. Tapi kalau diteruskan juga harus dipikirkan supaya akibat
yang ditimbulkan bisa dihapus,” ucap Ahli tata kota Marco Kusumawijaya kepada CNN.
Selain itu, Marco Kusumawijaya
menyarankan Gubernur DKI Jakarta Anies
Baswedan segera merevisi dua rancangan peraturan daerah
(raperda) terkait Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (ZWP3K) dan
Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Pantai Utara Jakarta (RTRKS Pantura) jika
ingin menghentikan proyek reklamasi. Menurut ahli Tata Kota itu, isi draf
raperda tersebut saat ini hanya memuat keinginan para pengembang.
“Draf yang sekarang itu isinya persis seperti maunya developer. Kalau memang mau menghentikan reklamasi, ya ubah saja dengan menunjukkan bahwa reklamasi itu salah,” ujar Marco dalam sebuah diskusi di kawasan Jakarta selatan.
\
“Draf yang sekarang itu isinya persis seperti maunya developer. Kalau memang mau menghentikan reklamasi, ya ubah saja dengan menunjukkan bahwa reklamasi itu salah,” ujar Marco dalam sebuah diskusi di kawasan Jakarta selatan.
\
POLISI AKAN MELIHAT TAPAK TILAS
REKLAMASI DARI 1995
Sebagai tolak ukur pembangunan Reklamasi
Teluk Jakarta, rencananya Polisi akan membongkar dokumen dari tahun 1995 sejak
proyek ini hanya wacana hingga sekarang. Polisi akan menyelidiki setiap
pelanggaran maupun penyimpangan yang muncul. Bukan tak berdasar, Reklamasi
seharusnya bisa dilihat karena setiap pemimpin daerah dari tahun itu sudah
menyetujui hingga tahun kepemimpinan Basuki Tjahaya P. (Ahok).
"Dari tahun 1995 kan sudah ada
tuh dokumen-dokumen yang muncul dari reklamasi. Bagaimana wujud awal, kajian
pertama apa, kita harus tahu. Nah itu munculnya tahun 1995, kita tata,"
ujar Adi di Mapolda Metro Jaya, Rabu (25/10/2017) kepada Liputan6.com.kepada Liputan6.com.
memamg di dunia ini penuh dengan ketidakpastian. pemerintah pun begitu. terimakasih tulisanmu sangat bermanfT MBA REGI
BalasHapusSaya setuju apabila reklamasi dibatalkan. mengingat banyaknya dampak negatif serta banyaknya rakyat yang dirugikan. Terus berkarya Regi, semangat!
BalasHapusSetuju karena proyek reklamasi ini lebih banyak memberi dampak negatif dari pada dampak positifnya. Smoga anies sandi bisa lebih tegas dan konsisten pada prkataannya mngai penolakan reklamasi saat kampanye dulu..
BalasHapusSetuju kak! Pembangunan proyek reklamasi sekarang ini aja sudah memberi dampak pada nelayan sekitar, apalagi nanti:"
BalasHapusMegaproyek ini emang gak akan ada habisnya dibahas, kecuali satu kata. Berhenti!
BalasHapusPembangunan reklamasi pulau G sudah berjalan sampai sekarang bukan karena tanpa dasar karena sudah dimulai dari tahun 1995 dan melalui pengesahan gubernur - gubernur sebelumnya. Yang perlu dilakukan adalah pengawasan pembangunannya apakah sudah sesuai dengan peraturan yang ada dan tidak merugikan negara masyarakat Indonesia
BalasHapusyap begitulah faktanya, mas
HapusMungkin pemerintah perlu mengkaji ulang dampak negatif yang akan muncul bila proyek ini dilanjutkan atau diberhentikan.
BalasHapusKalau menurut saya, sudah terlanjur ya sebaiknya dilanjutkan. Karena apabila dibatalkan pun tetap berdampak pada lingkungan dan kerugiannya cukup besar. Tulisan yang menarik Regi!
BalasHapussaya sih ikut kebijakan aja toh kalau itu baik untuk kepentingan banyak kenapa ngga yaa sebaliknya juga sih
BalasHapusbisa nih kita buka forum '-')
BalasHapusmenurut saya sih lebih baik dilanjutkan saja. karena udah dari kapan tau disuruh berhenti, toh reklamasi tetap berjalan juga kan sampai sekarang. semoga aja nanti hasilnya menguntungkan bagi semuanya :) nice post btw!
BalasHapusHmmm banyak problematika sekali reklamasi ini. Doakan saja untuk hasil yang terbaik utk kita semua...
BalasHapusSedamg terjadi perang kepentingan. Dan gubernur baru dalam tekanan untuk melaksanakan janji kampanye. Drama politik.
BalasHapusTidak apa bila dilakukan reklamasi asalkan semua prosedur terlaksana dengan transparan supaya masyarakat juga tahu. Reklamasi juga memiliki dampak positif yang memang belum dirasakan saat ini. Nice
BalasHapusWalaaahhhhh ada quotesnya Mas Marco 😂😂😂
BalasHapuswaah setuju sekalii. saran : kurangin typo
BalasHapus